Saturday, July 23, 2016

MENJELAJAH PROVINSI DI PULAU JAWA

MENJELAJAH PROVINSI DI PULAU JAWA


Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara


1. Banten

Provinsi Banten adalah provinsi yang terletak di bagian ujung paling barat Pulau Jawa. Provinsi ini adalah provinsi muda hasil dari pemekaran Provinsi Jawa Barat. Berdiri pada tanggal 17 Oktober 2000 atas dasar hukum UU No.23/2000. Ibu kota Provinsi Banten adalah Serang. Jika dilihat pada peta, letak astronomisnya terletak pada posisi 5° - 8° LS dan 105° - 107° BT. Di sisi geografis, provinsi ini berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat di sebelah timur, Samudera Hindia di sebelah selatan, dan Selat Sunda di sebelah barat.

Penduduk Banten didominasikan dengan pemeluk Agama Islam (96,6%) seperti halnya provinsi-provinsi lain, kemudian Agama Kristen (1,2%), Agama Katolik (1%), Agama Buddha (0,7%), Agama Hindu (0,4%).
Bahasa yang ada di Provinsi Banten ini diantaranya, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa Banten, Bahasa Indonesia, dan ada juga yang memakai Bahasa Betawi khusunya penduduk yang bersuku Betawi.

Masyarakat/penduduk di provinsi ini umumnya berasal dari suku Sunda yang berdasarkan persentase sebesar 57%, selain Suku Sunda, banyak juga penduduk yang berasal dari suku aslinya yaitu, Suku Banten yang persentasenya sebesar 34%, kemudian Suku Jawa dengan persentase 5%, serta suku-suku lainnya. Namun, di Banten juga ada Suku Baduy Dalam. Suku Baduy Dalam ini merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga nilai-nilai tradisional mereka atau bisa disebut dengan antimodernisasi.

Rumah adatnya sama dengan rumah adat dari Provinsi Jambi, Rumah Panggung. Rumah adat ini juga masih bisa ditemukan di daerah yang dihuni oleh penduduk Suku Baduy. Senjata tradisionalnya pun sama seperti senjata tradisional DKI Jakarta yaitu, Golok. Tarian adat yang ada di Provinsi Banten adalah Tari Topeng Kuncaran.



Tari Topeng Kuncaran

Golok



2. DKI Jakarta

Provinsi DKI Jakarta adalah provinsi yang menjadi ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Provinsi ini terletak di sebelah utara Provinsi Jawa Barat. Berdiri pada tanggal 22 Juni 1527 dengan dasar hukum UU No.29/2007. Luas daratannya hanya 661 km2. Ibu kota dari provinsi ini adalah Jakarta. Kota tersebut adalah kota metropolitan dan kota dengan penduduk terpadat. Provinsi DKI Jakarta juga merupakan provinsi tersibuk di Indonesia karena provinsi ini adalah pusat dari kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi.

Dari segi astronomis, Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi 6° - 7° LS dan 106° - 107° BT. Batas-batas wilayah dari provinsi ini antara lain: di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah timur berbatasan dengan Jawa Barat, di sebelah selatan juga berbatasan dengan Jawa Barat, dan di sebelah barat berbatasan dengan Banten.

Mayoritas masyarakat yang ada di Provinsi DKI Jakarta adalah pemeluk Agama Islam (85,36%), Agama Kristen Protestan (7,54%), Agama Kristen Katolik (3,15%), Agama Buddha (3,13%), Agama Hindu (0,21%), dan Agama Konghucu (0,06%).

Bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat/penduduk DKI Jakarta adalah Bahasa Indonesia. Selain itu, ada juga yang menggunakan Bahasa Betawi, Bahasa Jawa, Bahasa Tionghoa, Bahasa Sunda, dan Bahasa Inggris.

Penduduk di provinsi ini juga banyak yang berasal dari Suku Jawa (35,16%), Suku Betawi (27,65%), Suku Sunda (15,27%), Suku Tionghoa (5,53%), Suku Batak (3,61%), Suku Minang (3,18%), Suku Melayu (1,62%), Suku Bugis, Suku Aceh, Suku Madura, dan lain-lain.

Rumah adat dari Provinsi DKI Jakarta dikenal dengan nama Rumah Bapang/Kebaya. Kemudian, senjata tradisionalnya adalah Golok sama dengan senjata tradisional Provinsi Banten. Tarian adat yang ada di provinsi ini yaitu, Tari Topeng dan Tari Yapong.



Tari Yapong



Rumah Bapang/Kebaya



3. Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat adalah provinsi yang terletak di bagian barat Pulau Jawa tepatnya di sebelah timur Provinsi Banten. Provinsi ini termasuk kedalam kelompok provinsi yang pertama kali dibentuk di Indonesia. Provinsi Jawa Barat berdiri pada tanggal 18 Agustus 1945, tepat sehari setelah hari lahirnya Negara Indonesia dengan dasar hukum UU No. 11/1950. Ibu kota dari provinsi ini adalah Bandung. Pada peta, Jawa Barat terletak pada posisi 5° - 8° LS dan 106° - 109° BT. Sedangkan, jika dilihat dari segi gegrafis, di sebelah utara provinsi ini berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah timur berbatasan dengan Jawa Tengah, di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, dan di sebelah barat berbatasan dengan Banten dan DKI Jakarta.

Sama halnya dengan provinsi yang lain, Provinsi Jawa Barat juga memiliki penduduk yang bermayoritaskan Agama Islam (97%), kemudian disusul dengan Agama Kristen Protestan (1,81%), Agama Kristen Katolik (0,58%), Agama Hindu (0,05%), dan Agama Konghucu (0,03%).

Bahasa yang ada di provinsi ini diantaranya, Bahasa Sunda, Bahasa Cirebonan, Bahasa Cirebon dialek Indramayu, dan Bahasa Melayu dialek Betawi.
Selain agamanya yang beragam, masyarakat setempat juga berasal dari suku yang berbeda-beda pula dan pada umumnya didominasikan dengan suku Sunda (73,73%), Jawa (11,04%), Betawi (5,33%), Cirebon (5%), Batak (0,77%), Minangkabau (0,47%), dan Tionghoa (0,46%).

Jawa Barat biasanya identik dengan bangunan simbolisnya yakni, Gedung Sate yang terletak Jalan Diponegoro No.22. Selain bangunan yang simbolis, provinsi ini juga memiliki rumah adat yang bernama Rumah Kasepuhan, senjata tradisional yang bernama Kujang, dan tarian adat tradisionalnya seperti, Tari Serimpi, Tari Merak, Tari Kendalen, dan Tari Tambang Cakil.



Tari Merak

Gedung Sate




4. Jawa Tengah

Provinsi Jawa Tengah adalah provinsi yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berdiri pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan dasar hukum UU No.50/1950. Ibu kota Provinsi Jawa Tengah terletak di Semarang. Letak dari provinsi ini berada pada posisi 6° - 9° LS dan 108° - 112° BT. Batas-batas wilayahnya adalah di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dan Provinsi DI Yogyakarta, serta di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat.

Penduduk yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah bermayoritaskan pemeluk Agama Islam dengan persentase sebesar 96,7%, kemudian penduduk yang memeluk Agama Kristen Protestan persentasenya mencapai 1,7%, Agama Kristen Katolik (2,2%%), Agama Hindu (0,08%), Agama Buddha (0,64%), dan Agama Kejawen (0,33%).

Walaupun Bahasa Indonesia adalah bahasa yang resmi, namun penduduk di Jawa Tengah lebih sering menggunakan Bahasa Jawa untuk berkomunikasi/interaksi dalam kesehariannya. Selain Bahasa Jawa, di provinsi juga tedapat Bahasa Sunda, Bahasa Tiochiu, dan Bahasa Mandarin.

Masyarakat yang ada di Provinsi Jawa Barat kebanyakan berasal dari Suku Jawa (97,96%), Suku Sunda (1,05%), Tionghoa (0,54%), Madura (0,05%), Batak (0,05%), Arab (0,03%), Minangkabau (0,02%), Betawi (0,02%), Melayu (0,02%), Bugis (0,01%), Banjar (0,01%), dan lain-lain (0,24%).

Provinsi ini memiliki rumah adat yang bernama Rumah Joglo. Selain itu, senjata tradisionalnya bernama Keris dan tarian adat tradisionalnya yang sangat terkenal yaitu, Tari Bondan.


Rumah Joglo

Tari Bondan



5. D.I. Yogyakarta

Provinsi D.I. Yogyakarta adalah provinsi yang terletak di sebelah selatan Provinsi Jawa Tengah. Provinsi ini berdiri pada tanggal 4 Maret 1950 atas dasar hukum UU No.3 tahun 1950. D.I. Yogyakarta memiiki ibu kota yang bernama Yogyakarta. Secara astronomis, Provinsi D.I. Yogyakarta terletak pada posisi 7° - 9° LS dan 110° - 111° BT. Di sisi geografis provinsi ini berbatasan dengan Jawa Timur di sebelah barat, di sebelah utara, dan di sebelah timur, serta Samudera Hindia di sebelah selatan.

Umumnya, penduduk yang tinggal di Provinsi D.I. Yogyakarta ini bermayoritaskan pemeluk Agama Islam persentasenya sebesar 91,4%, kemudian Agama Kristen Katolik persentasenya sebesar 5,4%, Agama Kristen Protestan persentasenya sebesar 2,9% dan beberapa agama lainnya.

Di daerah provinsi ini, penduduk/masyarakatnya sering memakai Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda sebagai bahasa daerahnya untuk berkomunikasi atau berinteraksi sesama penduduk. Namun, ada juga beberapa penduduk yang berbahasa resmi yaitu, Bahasa Indonesia.

Kemudian, masyarakat yang mendiami Provinsi D.I. Yogyakarta ini rata-rata berasal dari Suku Jawa (97%), Suku Sunda (0,56%), Suku Melayu (0,34%), Suku Tionghoa (0,32%), Suku Batak (0,25%), Suku Minangkabau (0,11%), Suku Bali (0,10%), Suku Madura (0,09%), Suku Banjar (0,08%), Suku Bugis (0,07%), Suku Betawi (0,06%), Suku Banten (0,01%), dan suku lainnya (1,18%).

Selain agama, bahasa daerah, dan suku bangsa yang beragam provinsi ini juga memiliki rumah adat yang bernama sama dengan rumah adat Jawa Tengah yakni, Rumah Joglo, senjata tradisionalnya juga bernama Keris, dan tarian adatnya bernama Tari Serimpi.


Keris Yogyakarta
Tari Serimpi


6. Jawa Timur

Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia.Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan UU No. 2 Tahun 1950. Ibu kota Jawa Tmur adalah Surabaya. Jawa Timur terletak pada koordiant 111,0′ BT hingga 114,4′ BT dan Garis Lintang 7,12” LS dan 8,48 ‘LS. Sebelah Utara Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa dan Pulau Kalimantan, Sebelah berbatasan Selatan dengan Samudra Indonesia, Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah, Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bali / Provinsi Bali. Perbatasan Jawa Timur dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu Jawa Timur daratan dan Kepulauan Madura. Dimana luas wilayah Jawa Timur daratan hampir mencakup 90 persen dari seluruh luas wilayah provinsi Jawa Timur, sedangkan luas Kepulauan Madura hanya sekitar 10 persen. Luas wilayah provinsi Jawa Timur yang mencapai 46.428 km2 habis terbagi menjadi 38 Kabupaten/Kota, 29 Kabupaten dan 9 Kota.

Total penduduk di Jawa Timur adalah 37.476.757 jiwa (menurut sensus 2010) yang didominasi oleh Suku bangsa Jawa sebanyak (79%),lalu  Madura sebanyak (18%), osing sebanya (1%), dan Tionghoa (1%). Di Jawa Timur rata-rata beragama Islam sebanyak (96,36%), lalu agama Protestan sebanyak  (1,70%), Katolik sebanyak  (0,62%), Buddha sebanyak (0,16%), Hindu sebanyak (0,30%), Konghucu sebanyak(0.02%), Agama lain (0,01%) Bahasa Bahasa yang biasa digunakan di jawa timur yaitu Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Osing, dan Bahasa Indonesia.

Di Ibukota Jawa Timur yaitu Surabaya terdapat sebuah Legenda Hiu yang bernama Sura dan seekor Buaya yang bernama Baya. Hingga dibuatlah oleh masyarakat patung buaya yang sedang bertarung dengan seekor hiu. Jika Liburan di Jawa Timur terdapat destinasi- destinasi yang bagus dan indah, yaitu Gunung Bromo yang ramai akan wisatawan dari negeri hingga mancanegara. Agar terasa lengkap jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Jawa Timur yaitu kerupuk ikan kenjeran yang sangat cocok sekali untuk cemilan bahkan untuk lauk.

Kerupuk Ikan Kenjeran




Patung Sura dan Baya


Bahan referensi:



www.id.wikipedia.co.id
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial BSE Kelas 6 (Penerbit Sanusi)

Sumber foto:


www.proventure.co.za

www.suog.co
www.davidabduldhohir.wordpress.com
www.indonesiakaya.com
www.pegipegi.com
www.cahcilik4869.blogspot.com
www.negerikuindonesia.com
www.desainwow.com
www.sobatjogja.com
www.tari-tariantradisional.blogspot.com
www.anekatempatwisata.com
www.qerja.com
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: