Saturday, March 11, 2017

Kisah Hebat Seorang Komponis Wolfgang Amadeus Mozart



Apa kabar teman-teman sekalian? Jumpa lagi dengan saya di artikel ini. Hari ini saya akan memberikan informasi tentang seorang komponis hebat sepanjang masa. Ada yang tahu siapakah dia? Dia adalah pencipta musik The Marriage of Figaro. Yap, dia adalah Wolfgang Amadeus Mozart. Dia adalah salah satu komponis terkenal dan terhebat di dunia. Banyak karya-karya musik yang telah dia buat dan dituangkan kedalam pertunjukkan opera. Sungguh hebat bukan? Tentunya, ini sangat menarik untuk kita ketahui. Seperti apa perjalanan, karir, dan kehidupan dari seorang komponis hebat ini. Mari kita simak artikel di bawah ini!

Bernama lengkap Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart (Wolfgang Amadeus Mozart) atau yang biasa disebut Wolfgang Mozart adalah seorang komponis paling berpengaruh di Eropa pada era musik klasik. Beliau lahir di Salzburg, Austria pada tanggal 27 Januari 1756Ada sekitar 700 karya lagu yang telah beliau ciptakan. Karya-karyanya berada di seputaran musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Ibunya bernama Anna Maria. Ayahnya bernama Leopold Mozart, seorang musikus. Beliau adalah tujuh bersaudara. Namun kelima saudaranya meninggal dan hanya satu yang tersisa yaitu kakak perempuannya yang bernama Maria Anna atau sering disapa "Nannerl".


Rumah kelahiran Mozart yang kini
dijadikan museum (Salzburg, Austria)


Ayahnya, Leopold Mozart adalah seorang komposer, guru musik, dan penulis buku Treatise on the Fundamental Principles of Violin Playing. Buku yang ayahnya tulis merupakan buku yang sangat populer pada masa itu dan buku yang banyak digunakan oleh orang-orang untuk mempelajari violin, hingga saat ini pun buku tersebut masih digunakan oleh beberapa violinist. Pada saat itu, Leopold Mozart juga merupakan seorang violonist di orkestra istana Pangeran Archbishop.

Ayah Mozart juga terkenal gigih dalam mengajar musik kepada anak-anaknya. Ketika Mozart mampu melakukan apa belum diajarkannya, sang ayah sangat terkejut sekaligus bangga dengan bakat yang dimiliki oleh Mozart. Tak hanya musik saja, ayahnya juga mengajarkan beberapa pelajaran akademis, seperti bahasa. Bisa dikatakan, guru pertama dan satu-satunya yang mengajarkan musik kepada Mozart adalah ayahnya sendiri.

Leopold Mozart terlebih dahulu mengajarkan musik kepada Nannerl, kakak perempuan Mozart. Beliau diajarkan piano sejak umur 7 tahun. Mozart yang kala itu masih berusia 4 tahun tertarik dengan musik karena beliau sering melihat kakak perempuannya berlatih piano. Akhirnya Mozart pun juga diajarkan oleh ayahnya dalam bermain piano. Dari situlah bakat musik Mozart terlihat. Mozart sudah menunjukkan kemampuannya dalam bermain piano dan violin pada umur 5 tahunDia bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan Nannerl, dia juga adalah pemain piano yang sangat handal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya merasa "terpanggil" untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa. 


Perjalanan Karir Bermusik

Pada bulan September 1762, Leopold mengambil cuti panjang dari jabatannya untuk mempromosikan anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu berangkat ke Wina. Di sana Mozart bermain piano di depan Ratu Maria Theresia yang terpukau akan keahlian permainan Mozart dan Nannerl. Setelah konser ini, Mozart harus mengikuti konser yang cukup panjang selama tiga tahun yaitu Paris dan London (1763-1765). Di tempat tersebut Mozart mengadakan konser di hadapan raja-raja yang juga memujinya dan juga diuji oleh mereka. Antara lain dengan mengimprovisasi tema-tema yang diberikan oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar kain. Mozart disambut sebagai anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga bertemu dengan anak dari Johann Sebastian Bach, yaitu Johann Christian Bach yang sering dipanggil sebagai English Bach. Mozart memainkan piano sonata dalam empat tangan sembari duduk di pangkuan Bach.

Selanjutnya, Pada tahun 1769 Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil perjalanan ini cukup baik, Mozart sangat produktif dalam penciptaan komposisi. Dia menggubah opera Mitridati rè di Ponto (1770) dan Lucia Silla (1772) dan keduanya mendapat sukses besar dalam pertunjukannya di Milano. Mozart juga mencipatakan banyak simfoni selama perjalanan ini dan dipengaruhi para komponis-komponis Italia seperti Sammartini. Di Bologna, Mozart juga mempelajari Kontrapung pada guru komposisi yang paling terkenal pada masa itu, Padre Martini.

Sebelum kembali dari Italia, Mozart tinggal bersama ayahnya selama sepuluh minggu di Wina, Leopold tidak ingin Mozart kembali dan bekerja menjadi "tukang" musik yang tak terlalu dihargai di Salzburg. Leopold berusaha mendapatkan jabatan untuk anaknya di Wina, namun tak berhasil. Sebenarnya, perbuatan Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh Eropa tak terlalu disukai oleh Kaisar Austria.

Pada saat di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia juga berteman dengan Michael Haydn (1737-1806), adik dari Joseph Haydn. Salah satu karya yang penting pada pada masa ini adalah K.183, Simfoni No. 25 in G Minor (1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774). Pada saat yang sama di Salzburg, Uskup Segismundo meninggal dunia dan digantikan oleh Hieronymous von Colloredo yang otoriter dan enerjik. Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat sebagai Maestro kapel di Salzburg.

Hingga akhirnya, pada Agustus 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya di Salzburg. Pada tanggal 23 September memberanikan diri sekali lagi untuk mencari pekerjaan, dengan pergi ke Augsburg, Mannheim, Paris, dan Munich. Di antara karya yang diciptakan Mozart selama perjalanannya di Paris yang terkenal adalah A minor piano sonata K. 310/300d dan the “Paris” Symphony (no. 31); Keduanya ditampilkan di Paris pada 12 dan 18 June 1778. Pada bulan Januari 1781, opera Idomeneo Mozart ditampilkan dan menuai kesuksesan besar di Munich.

Karir baru Mozart di Wina pun dimulai. Dia sering tampil sebagai pianis, terutama dalam kompetisi sebelum Kekaisaran dengan Muzio Clementi pada tanggal 24 Desember 1781, dan ia telah membuktikan dirinya sebagai pemain keyboard terbaik di Wina. Ia juga sejahtera sebagai komposer. Pada tahun 1782 Mozart menyelesaikan opera Die Entführung aus dem Serail (The Abduction dari Seraglio) yang perdana pada tanggal 16 Juli 1782 dan meraih sukses besar.


Pernikahan dengan Constanze

Pada 4 Agustus 1782 Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus. Keesokan harinya, Mozart mendapat surat dari Leopold yang isinya merestui hubungan mereka walau surat tersebut bernada dingin. Pernikahan Mozart cukup bahagia walau mereka cukup banyak menghadapi tantangan hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang namun dia tak pernah hidup dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua yang hidup.


Istri Mozart, Constanze Mozart

Pada tahun 1783, Mozart dan istrinya mengunjungi keluarga Mozart di Salzburg. Ayah dan kakaknya menyambut Constanze dengan sopan. Namun dalam kunjungan ini, Mozart diminta untuk membuat salah satu dari komposisi liturgi Mozart yang terkenal “The Mass in C minor”. Walaupun belum selesai, karya tersebut ditampilkan di Salzburg dengan Constanze yang menyanyi di bagian solo.


Beberapa Simfoni terakhir dari Mozart

Simfoni-simfoni terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40, dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui secara pasti apakah mereka dipentaskan sebelum Mozart meninggal atau tidak. Pada musim semi tahun 1789, Mozart pergi ke Berlin tampil sebagai pianis di depan Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di Thomaskirche di Leipzig. Dia juga memainkan konser privat di depan Friedrich Wilhelm II, di kunjungannya ke Potsdam dan Berlin. Wilhelm II memintanya membuat enam kuartet piano dan enam piano sonata yang sayangnya tak sempat terselesaikan oleh Mozart.


Akhir Hayatnya

Pada bulan November 1791, Mozart merasa kesehatannya mulai menurun dan ia harus berbaring di tempat tidurnya seraya merasakan bengkak-bengkak, sakit, dan muntah-muntah. Mozart dirawat oleh istri, adik iparnya, dan dirawat oleh dokter keluarga, Thomas Franz Closset. Walaupun dalam keadaan sakit, ia masih terbeban untuk menyelesaikan karya Requiem. Buktinya, ia mendidiktekan beberapa bagian ke Süssmayr, muridnya.

Namun, akhirnya Mozart ditakdirkan untuk meninggal dunia pada tanggal 5 Desember 1791, tepat pukul satu dini hari saat usianya baru 35 tahun. Beliau dimakamkan pada tanggal 7 Desember 1791 di St. Marx, Cemetery, Wina, Austria. Penyebab kematian Mozart tidak dapat diketahui dengan pasti. Catatan resmi mengatakan sebagai “hitziges Frieselfieber” (demam miliaria parah, mengacu pada ruam yang terlihat seperti biji millet), penjelasan yang tidak cukup untuk mengidentifikasi penyebabnya. Para peneliti telah mengemukakan setidaknya 118 penyebab kematian, termasuk trichinosis, influenza, keracunan merkuri, dan penyakit ginjal langka. Hipotesis yang paling banyak diterima adalah bahwa Mozart meninggal karena demam rematik akut.


Makam Wolfgang Amadeus Mozart di Wina, Austria


Sumber referensi:

http://www.biografi.id/2014/07/biografi-wolfgang-mozart-komponis-musik.html
http://www.anneahira.com/biografi-mozart.htm
http://www.pov.bc.ca/pdfs/mozart.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Wolfgang_Amadeus_Mozart
https://theresiadeborah.wordpress.com/2012/04/15/biografi-wolfgang-amadeus-mozart/

Sumber foto:

www.reddit.com
www.ketawing.wordpress.com
www.pinterest.com
www.cyopang.blogspot.com

Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: