Saturday, July 9, 2016

PENJELASAN SINGKAT TENTANG 10 PROVINSI DI PULAU SUMATERA

PENJELASAN SINGKAT TENTANG 10 PROVINSI DI PULAU SUMATERA


Pulau Sumatera

1. Nanggroe Aceh Darussalam


Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah provinsi yang terletak di utara Pulau Sumatera. Provinsi ini berdiri pada tahun 7 Desember 1956. Ibu kota dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam bernama Banda Aceh. Provinsi ini awalnya bernama Daerah Istimewa Aceh, namun karena keluarnya UU No.18 Tahun 2001 namanya pun berubah menjadi Nanggroe Aceh Darussalam yang dipakai hingga sekarang. Letak astronomis dari provinsi ini adalah 2o ­- 6­o LU dan 95o - 98o BT. Sedangkan, jika dilihat dari letak geografis di sebelah utara provinsi ini berbatasan dengan Selat Malaka, di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia, di sebelah selatan berbatasan dengan Sumatera Barat, dan di sebelah timur berbatasan dengan Sumatera Utara.


Penduduk yang mendiami provinsi ini bermayoritaskan memeluk Agama Islam, kecuali ada beberapa penduduk Suku Nias yang tidak semuanya memeluk Agama Islam.

Bahasa yang sering dipakai di provinsi ini antara lain, Bahasa Aceh (bahasa utama), Bahasa Gayo, Bahasa Alas, Bahasa Aneuk Jamee, Bahasa Singkil, Bahasa Pakpak, Bahasa Kluet, Bahasa Melayu Tamiang, Bahasa Tamiang, Bahasa Sigulai, Bahasa Lekon, Bahasa Devayan, dan Bahasa Halovan.

Selain bahasa daerah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga memiliki senjata tradisional yang khas yaitu, rencong. Tetapi, selain rencong, ada juga senjata tradisional yang lain seperti, sikin, panyang, peuris awe, peuris teumaga, siwah, geuliwang, dan peudeueng.


Rumoh Aceh

Provinsi ini juga memiliki Rumah adat yang cukup menarik. Nama dari rumah adat ini adalah Rumoh Aceh.  Rumah adat ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu(rumah dapur).

Adapun tarian-tarian tradisional dari provinsi ini adalah Tari Saman, Tari Seudati, dan Tari Pukat.
Tari Saman


2. Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi yang berada di Pulau Sumatera tepatnya di sebelah timur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Berdirinya provinsi ini tepat pada tanggal 7 Desember 1956. Provinsi Sumatera Utara memiliki ibu kota yang bernama Medan, ibu kota ini terletak di bagian utara Provinsi Sumatera Utara. Jika dilihat dari peta, letak astronomis provinsi ini terletak pada 1° LS - 5° LU dan 97° - 101° BT.  Di sebelah utara provinsi ini berbatasan dengan Nanggroe Aceh Darussalam, di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia, di sebelah selatan berbatasan dengan Sumatera Barat dan Riau, dan di sebelah timur berbatasan dengan Selat Malaka.

Agama-agama utama yang ada di Provinsi Sumatera Utara yakni, Islam (terutama dipeluk oleh penduduk Suku Melayu, Jawa, Pesisir, Minangkabau, Aceh, Mandailing, Pakpak, Angkola, Simalungun, dan beberapa penduduk Suku Karo); Kristen (terutama dipeluk oleh Suku Batak Toba, Simalungun, Nias, dan Karo); Hindu (terutama dipeluk oleh Suku Tamil); Buddha (terutama dipeluk oleh Suku Peranakan); Konghucu (terutama dipeluk juga oleh Suku Peranakan); Parmalim (dipeluk juga oleh Suku Batak); Animisme (masih dipeluk oleh Suku Batak).

Selain agama, Provinsi Sumatera Utara juga memiliki suku bangsa yang beragam seperti, Suku Melayu, Suku Batak Toba, Suku Batok Karo, Suku Bak Mandailing atau Angkola, Suku Batak Pesisir, Suku Batak Pakpak, Suku Batak Simalungun, Suku Minangkabau, Suku Nias, Suku Jawa, Suku Tionghoa, dan Suku Aceh.

Ada banyak bahasa daerah di provinsi ini yaitu, Bahasa Melayu, Bahasa Hokkian, Bahasa Pesisir, Bahasa Nias, dan Bahasa Batak. Provinsi Sumatera Utara memiliki senjata tradisional yang khas seperti, Piso Surit dan Piso Gaja Dompak. Sedangkan, rumah adat dari provinsi ini bernama Rumah Balai Batak Toba.


Piso Surit


Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira, sedangkan tarian magis/sakral biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan.

3. Sumatera Barat

Provinsi Sumatera Barat adalah provinsi yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera. Provinsi ini memiliki ibu kota yang telah dikenal secara luas, ibu kota tersebut bernama Padang. Provinsi Sumatera Barat berdiri pada tanggal 3 Juli 1958 atas dasar hukum UU No.61/1958. Wilayah Provinsi Sumatera Barat terletak pada 1° LU - 4° LS dan 98° - 102° BT. Di sisi geografis, provinsi ini berbatasan dengan Sumatera Utara di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah barat, Riau di sebelah timur, serta Bengkulu dan Jambi di sebelah selatan.

Hampir semua penduduk yang tinggal di daerah Provinsi Sumatera Barat mayoritasnya memeluk Agama Islam (98%), terutama penduduk yang beretnis Minang Kabau. Sedangkan agama lainnya seperti Kristen (1,6%), Buddha (0,26%), dan Hindhu (0,01%) juga masih dianut oleh beberapa penduduk.

Provinsi Sumatera Barat juga memiliki bahasa daerah yang beragam. Penduduk yang tinggal di provinsi ini umumnya memakai Bahasa Minangkabau dalam kesehariannya. Namun, ada bahasa lainnya yang dipakai di daerah ini seperti, Bahasa Batak yang umumnya dipakai oleh penduduk yang tinggal di perbatasan antara Sumatera Barat dan Sumatera Utara dan Bahasa Mentawai yang sering dipakai terutama di daerah Kepulauan Mentawai.

Penduduk yang ada di Provinsi Sumatera Barat dominannya termasuk dalam suku Minangkabau. Selain Suku Minangkabau, di daerah Pasaman juga terdapat penduduk yang beretnis/bersuku Batak dan Mandailing. Tetapi ada pula penduduk imigran khususnya di daerah Sitiung, Lunang Silaut, dan Padang Gelugur serta penduduk keturunan imigran asal Suriname bersuku Jawa.

Senjata tradisional dari provinsi ini adalah Karih atau Keris, Kurambiak atau Kerambit, Ruduih, dan Piarit. Selain senjata tradisionalnya yang khas, Provinsi Sumatera Barat juga memiliki sebuah rumah adat yang cukup terkenal yaitu, Rumah Gadang. Tarian adat yang dimiliki oleh provinsi ini pun juga sangat menarik seperti, Tari Payung dan Tari Piring.


Rumah Gadang


Sumatera Barat juga terkenal dengan masakan khasnya yang bernama Rendang. Makanan ini sudah lama terkenal hampir di seluruh Indonesia, hingga sudah diakui oleh UNESCO, salah satu lembaga PBB yang bertugas untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya di dunia.


Masakan Rendang


4. Riau

Provinsi Riau adalah provinsi yang terletak di sebelah timur Pulau Sumatera tepatnya di selatan Provinsi Sumatera Utara. Provinsi ini berdiri pada tanggal 25 Juli 1958. Ibu kota dari provinsi ini adalah Pekan Baru. Berdasarkan letak astronomis, Provinsi Riau terletak pada 2° LS - 3° LS dan 101° - 104° BT. Di sebelah utara provinsi ini berbatasan dengan Sumatera Utara, di sebelah barat berbatasan dengan Sumatera Barat, di sebelah selatan berbatasan dengan Jambi dan Sumatera Selatan, serta di sebelah timur provinsi ini berbatasan dengan Kepulauan Riau.

Setiap penduduk di daerah Provinsi Riau menganut agama yang berbeda seperti, Agama Islam, Agama Kristen Katolik, Agama Kristen Protestan, Agama Buddha, Agama Hindhu, dan Agama Konghucu.

Masyarakat di Provinsi Riau umumnya menggunakan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia, namun ada juga yang menggunakan Bahasa Minang terutama digunakan oleh masyarakat asli yang tinggal di daerah Kampar, Kuantan Singingi, dan Rokan hulu, begitu pun dengan masyarakat asli Tionghoa yang masih menggunakan Bahasa Hokkien.

Suku bangsa yang ada di provinsi ini kebanyakan didominankan oleh Suku Melayu (37,74%), kemudian disusul oleh suku bangsa lainnya yakni, Suku Jawa (25,05%), Suku Minangkabau (11,26%), Suku Batak (7,31%), Suku Banjar (3,78%), Suku Tionghoa (3,72%), dan Suku Bugis (2,27%).

Kesenian di provinsi ini pun juga sangat menarik seperti, senjata tradisionalnya yang beragam, rumah adat, dan tarian tradisional. Senjata tradisional yang ada di provinsi ini diantaranya, Pedang Jenawi dan Badik Tumbuk Lado. Rumah adatnya bernama Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar.  Kemudian, Tarian tradisionalnya yaitu, Tari Lambik Joget dan Tari Tandak.


Pedang Jenawi

Rumah Selaso Jatuh Kembar


5. Kepulauan Riau

Provinsi Kepulauan Riau adalah provinsi dari hasil pemekaran Provinsi Riau yang terletak di bagian timur Pulau Sumatera atau di bagian timur Provinsi Riau. Provinsi ini berdiri pada tanggal 24 September 2002. Provinsi Kepulauan Riau memiliki ibu kota yang bernama Tanjung Pinang. Wilayah Kepulauan Riau memiliki banyak sekali pulau-pulau kecil yang berjumlah ratusan atau bahkan ribuan, diperkirakan lebih dari 90% provinsi ini adalah perairan. Provinsi Kepulauan Riau terletak pada posisi 1° LS - 5° LU dan 103° - 109° BT. Letak geografisnya, di sebelah utara berbatasan dengan Malaysia dan Laut Cina Selatan, di sebelah timur berbatasan dengan Selat Karimata, di sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Riau.

Penduduk/masyarakat yang ada di provinsi ini mayoritasnya adalah pemeluk Agama Islam, tetapi ada juga agama-agama lain yang dianut oleh beberapa penduduk seperti, Agama Kristen, Katolik, Buddha, Hindhu, dan Konghucu.

Bahasa yang resmi dipakai di Provinsi Kepulauan Riau adalah Bahasa Indonesia, namun ada juga beberapa orang yang menggunakan Bahasa Melayu untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan sesama.

Masyarakat di Provinsi ini juga memiliki suku yang berbeda-beda beberapa diantaranya seperti, Suku Melayu, Suku Bugis, Suku Jawa, Suku Orang Laut, Suku Tionghoa, Suku Arab, Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku Jambi, Suku Batak, Suku Banjar, Suku India, Suku Sunda, Suku Palembang, Suku Flores, dan Suku Dayak.

Senjata tradisional khas yang dimiliki oleh Provinsi Kepulauan Riau sama dengan senjata tradisional yang dimliki oleh Provinsi Riau yaitu, Pedang Jenawi dan Badik Tumbuk Lado. Selain memiliki senjata tradisional, provinsi ini juga memiliki rumah adat yang bernama Rumah Belah Bubung.


Rumah Belah Bubung


Tari Melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten, dan kota antara lain: Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Joget lambak, dan lain sebagainya.


Tari Mendu


6. Bangka Belitung

Provinsi Bangka Belitung adalah provinsi berbentuk kepulauan yang berada di sebelah tenggara Pulau Sumatera. Provinsi ini berdiri pada tanggal 21 November 2001 dengan dasar hukum UU No.27/2000. Awalnya provinsi ini adalah bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun akhirnya provinsi ini menjadi hasil pemekaran yang bernama Provinsi Bangka Belitung. Provinsi ini memiliki dua pulau utama yaitu, di sebelah barat bernama Pulau Bangka dan di sebelah timur bernama Pulau Belitung. Letak astronomis Provinsi Bangka Belitung berada pada posisi 1° - 4° LS dan 105° - 109° BT.  Batas-batas wilayahnya yakni, di sebelah utara berbatasan dengan Riau dan Laut Natuna, di sebelah timur berbatasan dengan Selat Karimata, di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa, dan di sebelah barat berbatasan dengan Selat Bangka.

Mayoritas penduduk di Provinsi Bangka Belitung merupakan pemeluk Agama Islam (81,83%), kemudian Buddha (8,71%), Konghucu (5,11%), Kristen Protestan (2,44%), Kristen Katolik (1,79%), dan Hindhu (0,13%).

Penduduk yang ada di provinsi ini memakai bahasa daerahnya masing-masing, terutama bahasa melayu yang dialek menjadi dua bahasa yang agak berbeda yaitu, Bahasa Melayu Bangka dan Bahasa Melayu Belitung. Ada juga beberapa penduduk yang memakai Bahasa Indonesia dan Bahasa Tionghoa.

Provinsi Bangka Belitung memiliki masyarakat yang sukunya bermayoritaskan Suku Melayu dengan komposisi 71,89%. Selain Suku Melayu, provinsi ini juga memiliki suku bangsa yang beragam seperti, Suku Tionghoa (11,54%), Suku Jawa (5,82%), Suku Bugis (2,69%), Suku Madura (1,11%), dan suku lainnya (6,95%).

Rumah adat Provinsi Bangka Belitung bernama Rumah Panggungg. Selain rumah adat, provinsi ini pun memiliki senjata tradisional yang khas seperti, Tombak Trisula, Parang Bangka, dan Kedik.


Tombak Trisula


Tarian adat yang dimiliki oleh Provinsi Bangka Belitung diantaranya, Tari Sekapur Sirih, Tari Campak, Tari Sepen, Tari Zapin, Tari Beripat, Tari Pendulang Timah, Tari Men Sahang Lah Mirah, dan Tari Gi Ke Aik.


Tari Zapin


7. Jambi

Provinsi Jambi adalah provinsi yang terletak di tengah Pulau Sumatera. Provinsi ini berdiri pada tanggal 2 Juli 1958 dengan dasar hukum UU No.61/1958. Provinsi Jambi memiliki ibu kota yang namanya sama dengan nama provinsinya yaitu, Jambi. Jika dilihat dari peta, letak astronomis dari provinsi ini berada pada 1° - 3° LS dan 101° - 104° BT. Secara geografis, batas-batas wilayah Provinsi Jambi adalah: di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Riau, di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu, di sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, dan di seblah timur berbatasan dengan Selat Berhala.

Penduduk yang bertempat tinggal di Provinsi Jambi sebagian besar (mayoritas) pemeluk Agama Islam dengan komposisi sekitar 90/100 atau 90% dan sisanya pemeluk Agama Kristen, Agama Buddha, Agama Hindhu, dan Agama Konghucu.

Bahasa yang ada di Provinsi Jambi umumnya juga bahasa melayu yang mirip dengan Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu (dialek dengan huruf "o"), bahasa melayu tersebut bernama Melayu Jambi. Selain itu, ada juga bahasa Jambi Seberang, Jambi Kota, dan Kerinci.

Jambi merupakan provinsi terdiri dari masyarakat asli Jambi, yakni Suku Melayu dan keturunan minang yang menjadi mayoritas di Provinsi Jambi. Tetapi, ada juga masyarakat Suku Kerinci yang berbahasa dan berbudaya mirip Minangkabau. Adapun suku-suku yang masih primitif lainnya seperti, Suku Kubu dan Suku Anak Dalam. Selain itu juga ada pendatang yang berasal dari Minangkabau, Batak, Jawa, Sunda, Cina, India, dan lain-lain.

Rumah adat yang ada di Provinsi Jambi dikenal dengan nama Rumah Panggung Kajang Leko. Selain rumah adat, provinsi ini juga memiliki senjata tradisional yang namanya hampir mirip dengan senjata tradisional Riau dan Kepulauan Riau yaitu, Badik Tumbuk Lada. Tarian adat Jambi yang sangat dikenal seperti, Tari Sekapur Sirih, Tari Injit Semut, dan Tari Rentak Besapih.


Rumah Panggung


Tari Sekapur Sirih


8. Bengkulu

Provinsi Bengkulu adalah provinsi yang berada di pantai barat bagian Pulau Sumatera. Berdirinya provinsi ini pada tanggal 12 September 1967 dengan dasar hukum UU No.9/1997. Sama halnya dengan Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu juga memliki nama ibu kota yang sama dengan nama provinsinya yakni bernama Bengkulu. Pada peta, provinsi ini terletak pada 2° LS - 5° LS dan 101° - 104° BT. Di sisi geografis, terlihat jelas bahwa Provinsi Bengkulu terletak di daerah pantai. Perbatasan wilayahnya sebagai berikut: di sebelah utara berbatasan dengan Sumatera Barat dan Jambi, di sebelah timur berbatasan dengan Sumatera Selatan, di sebelah selatan berbatasan dengan Lampung, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Masyarakat di Provinsi Bengkulu sebagian besar memeluk Agama Islam atau bisa disebut dengan agama mayoritasnya adalah Islam. Namun, provinsi ini juga memiliki penduduk yang beragam agamanya sama seperti provinsi-provinsi yang lain diantaranya, Agama Kristen Protestan, Agama Kristen Katolik, Agama Hindhu, dan Agama Buddha.

Bahasa yang ada di daerah ini pun juga sangat beragam seperti, Bahasa Rejang (umumnya digunakan oleh masyarakat Rejang Lebong dan Lebong), Bahasa Melayu Bengkulu (umumnya digunakan oleh masyarakat Kota Bengkulu), Bahasa Serawai, Bahasa Basemah, Bahasa Kaur, Bahasa Pekal, dan Bahasa Enggano.

Suku bangsa yang ada di Provinsi Bengkulu diantaranya, yang paling dominan ialah Suku Rejang (60,36%), kemudian Suku Jawa (22,31%), Suku Serawai (17,87%), Suku Pekal (10%), Suku Melayu Bengkulu (7,93%), Suku Lembak (4,95%), Suku Minangkabau (4,28%), Suku Sunda (3,01%), dan suku lainnya (18,29%).

Provinsi Bengkulu memiliki rumah adat yang bernama Rumah Pusako Bubungan Limo. Selain rumah adat, Bengkulu juga memiliki senjata tradisional yaitu, Kuduk, Badik, dan Rudus, serta tarian adatnya yakni, Tari Andun.


Badik


Tari Andun


9. Sumatera Selatan

Provinsi Sumatera Selatan adalah provinsi yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini berdiri pada tanggal 14 Agustus 1950 dengan dasar hukum UU No.3/1950. Ibu kota dari Provinsi Sumatera Selatan adalah Palembang. Secara astronomis, provinsi ini terletak pada posisi  1° - 5° LS dan 102° - 107° BT. Batas-batas wilayahnya adalah di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Jambi, di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu, di sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung, dan di sebelah timur berbatasan dengan Laut Bangka (Provinsi Bangka Belitung).

Agama yang ada di Provinsi Sumatera Selatan meliputi, Agama Islam sebagai agama mayoritas dengan persentase sekitar 96%, Agama Kristen dengan persentase 1,7%, Agama Buddha dengan persentase 1,8%, serta agama-agama lainnya dengan persentase 0,5%.

Provinsi ini juga memiliki bahasa yang sangat beragam mulai dari Bahasa Penesak, Bahasa Musi, Bahasa Palembang, Bahasa Komering, Bahasa Pasemah, hingga bahasa nasional yaitu, Bahasa Indonesia.

Suku bangsa yang ada di Sumatera Selatan didominankan oleh Suku Melayu (34,37%) seperti provinsi lainnya, Suku Melayu sangat melekat pada peradaban etnis mereka. Selain itu, ada juga beberapa suku bangsa lainnya seperti, Suku Jawa (27,01%), Suku Komering (5,68%), Suku Sunda (2,45%), Suku Tionghoa (1,1%), Suku Minangkabau (0,94%), dan suku-suku lainnya sekitar 0,5% lagi dari seluruh penduduk di provinsi ini.

Selain agama, bahasa, dan suku bangsanya yang beragam. Provinsi Sumatera Selatan juga lebih identik dengan makanan pempek. Makanan ini sangat terkenal di Indonesia.


Pempek


Nama rumah adat dari provinsi ini adalah Rumah Rakit.  Sedangkan, senjata tradisionalnya bernama Tombak Trisula, sama seperti senjata tradisional Bangka Belitung. Sumatera Selatan juga memiliki tarian adat tradisional yang dikenal dengan nama Tari Pagar Pengantin.


Rumah Rakit


10. Lampung

Provinsi Lampung adalah provinsi yang terletak di bagian paling ujung selatan Pulau Sumatera. Berdirinya provinsi ini pada tanggal 13 Februari 1964 atas dasar hukum UU No.14/1964. Ibu kota Lampung adalah Bandar Lampung. Selain wilayah daratan utama, Pulau Sumatera bagian ujung selatan juga memiliki pulau-pulau kecil di antara Teluk Lampung dan Selat Sunda seperti, Pulau Krakatau, Pulau Legundi, Pulau Besi, Pulau Rakata, Pulau Sebuku, dan lain-lain. Letak astronomis provinsi ini adalah 3° - 7° LS dan 103° - 106° BT.  Jika dilihat dari sisi geografis, di sebelah utara Lampung berbatasan dengan Sumatera Selatan, di sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

Penduduk provinsi ini kebanyakan pemeluk Agama Islam (96%), kemudian Agama Kristen Protestan (1,8%), Agama Hindhu (1,7%), Agama Kristen Katolik (0,9%), dan Agama Buddha (0,3%).

Walaupun namanya Provinsi Lampung, tetapi masyarakatnya lebih banyak yang bersuku Jawa sekitar 65,8%. Sedangkan, masyarakat yang bersuku Lampung memiliki persentase yang lebih rendah dibanding masyarakat yang bersuku Jawa yakni, 12,8%. Selain kedua suku tersebut, masih ada suku-suku yang lain di provinsi ini seperti, suku Sunda, Minangkabau, Bali, Batak, dll.

Penduduk-penduduk yang ada di provinsi ini juga menggunakan daerahnya masing-masing seperti Bahasa Lampung, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, dan Bahasa Bali. Namun, ada juga beberapa penduduk yang menggunakan Bahasa Indonesia.

Rumah adat di provinsi ini bernama Rumah Nuwo Sesat. Lampung juga memiliki senjata tradisional yang bernama Terapang dan Pehduk Payan, sedangkan tarian adat dari Lampung bernama Tari Jangget, Tari Melinting, dan Tari Bedana.



Tari Jangget

Rumah Nuwo Sesat

Postingan selanjutnya, Menjelajah Provinsi di Pulau Jawa.




Bahan Refensi:

www.id.wikipedia.co.id
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial BSE Kelas 6 (Penerbit Sanusi)

Sumber foto:

www.id.wikipedia.org
www.indonesia-heritage.net
www.anakaseliindonesia.wordpress.com
www.rilisnasional.com
www.indojayaholiday.co.id
www.masteresep.com
www.bimbingan.org
www.fahmipengetahuan.blogspot.com
www.beautiful-indonesia.umm.ac.id
www.riaudailyphoto.com
www.kerajaankeris.com
www.suog.co
www.tradisikita.my.id
www.kuakap.com
www.palembanghistory.blogspot.com
www.manggala-yudha.blogspot.com
www.tasty-indonesian-food.com
www.desain-rumah-idamanku.blogspot.com
www.budaya-indonesia.org
Previous Post
First
Related Posts

3 comments: