Tuesday, January 3, 2017

Sejarah dan Perkembangan Musik Klasik di Dunia




Apa sih sebenarnya "Musik Klasik" itu?

Sekilas dari kata "klasik", kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik klasik itu adalah musik lama atau musik jadul. Namun bukankah blues, reggae, jazz, keroncong, juga musik lama? seperti pada sebagian pendapat masyarakat umum tentang musik klasik yang khususnya, musik klasik adalah musik lama yang berasal dari Eropa pada masa para komposer-komposer Eropa jaman dulu, seperti Mozart, Vivaldi, Dvorak, Beethoven, Bach, dll. Jadi terdapat perbedaan musik klasik dengan musik lainya misalkan alat musiknya, musik klasik menggunakan alat musik seperti Harpsichord, Piano, Biola (Violin), Brass, Cello / Bass Violin. Adapun Ciri-ciri dari musik klasik yaitu Didominasi oleh musik gesek dan tiup, tidak menggunakan beat (drum-set) secara konstan dan tidak menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni. Pemakaian akord 3 nada.     

Musik klasik ini tercipta di tanah eropa dan berkembang hingga kini, era musik klasik dapat dibagi menjadi beberapa periode.

1. Era Yunani Kuno

Pada zaman ini, musik sebagai alat hiburan, ritual keagamaan, perayaan, dll sudah ada bukan hanya di Yunani. Sebagai contoh, pada zaman ini sudah dikenal adanya musik persia, musik india, musik mesopotamia, musik mediterania, musik yahudi, musik romawi, musik islam,dll. Namun, yang paling terkenal pada masa ini adalah musik Yunani. Alat musik seperti lyre yang menjadi cikal bakal kecapi, aulos, dan khitana. Musik klasik yang kita ketahui sekarang adalah hasil perkembangan dari musik Yunani kuno ini, sama halnya dengan munculnya musik keagamaan barat.2. Musik Organum 1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama atau disebut dengan "Anum". Nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf. Suara tinggi terbentuk dari anak-anak atau wanita dan suara rendah dari laki-laki.

2. Abad Pertengahan

Zaman pertengahan diyakini berawal dari runtuhnya kerajaan romawi sampai pada pertengahan abad 15. Pada zaman ini, musik masih terbilang kurang kompleks, dimana ritme musik masih bersifat monoritme dan monophonic walaupun akhirnya berkembang menjadi musik polyphonic. Alat musik pada zaman adalah "flute kayu" sebagai induk dari "flute modern" saat ini yang terbuat dari perak, ada juga model recorder yang disebut "gemshorn" yang terbuat dari kayu juga. Abad pertengahan adalah abad "kaku", dimana otoritas gereja memegang kendali rakyat. Oleh karena itu, musik-musik "pengorbanan" banyak tercipta misalnya adalah musik gregorian pada misa ibadat gereja, namun walaupun demikian musik-musik sekuler juga tercipta yang biasanya dibawakan oleh pemusik jalanan. Istilah-istilah musik seperti canon dan madrigal tercipta pada era ini. Ada beberapa pemusik yang terkenal abad ini, antara lain : Pierre de la Croix, Leonin, Perotin, dll.

3. Zaman Renaissance (Abad 15 - 17M)

Zaman renaissance atau zaman "kelahiran kembali" membawa dampak yang besar terhadap pola pikir masyarakat yang berontak terhadap kekakuan otoritas gereja pada masa abad pertengahan. Pola pikir yang berpengaruh mulai masuk kepada tatanan kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan tidak lepas musik, yang mana membawa perkembangan musik pada tahap selanjutnya walaupun pada zaman ini, musik tidak terlalu besar perkembangannya. Penulisan notasi musik yang saat ini kita kenal dengan istilah "garis-garis pranada" sudah muncul pada abad ini, sekaligus berbagai ornamentik musik yang membuat musik terasa lebih bebas. Istilah-istilah yang sudah kita kenal sekarang seperti toccata, ballade, mass dan prelude, sudah ada pada zaman ini. Sehingga genre-genre pada zaman ini sudah membuat musik semakin meriah dan mengalami perkembangan. Alat-alat musik yang lebih maju sudah tercipta pada zaman renaissance dan sampai sekarang juga masih dipakai, seperti trumpet, harpa, viol, slide trumpet, rebana, flute dan recorder. Beberapa pemusik yang terkenal pada zaman ini adalah Leonel Power, Guillaume Dufay, Pierre de la Rue, dll.

4. Era Baroque & Rokoko (1600-1750M)

Baroque adalah suatu istilah yang bermakna " mutiara yang tak beraturan" telah memberi penamaan yang tepat pada komposer-komposer pada zaman ini, hal itu dikarenakan pola musik para komposer tersebut masih terbilang abstrak. Perkembangan dalam notasi musik dan penggunaan alat musik yang lebih baik terlihat pada abad ini. Era barok dapat juga disebut sebagai era "klasiknya musik barat" dan era dimana musik mulai memegang peranan penting dalam opera. Istilah-istilah yang kita ketahui seperti minuet, overtura, sarabande, sinfonia, serta lagu-lagu seperti fugue, sonata dan concerto grosso sangat kental pada abad ini. Alat musik seperti biola/violin, dan harpa dimainkan dengan baik pada zaman barok. Piano belum berkembang pada zaman barok, namun induknya hapsicord telah menjadi alat musik yang memegang peranan penting zaman ini. Musik-musik zaman barok terkenal sangat polyphonic (dua nada atau lebih dimainkan bergantian), banyak terdapat ornamentik pada musik, penanaman emosi pada karya musik tidak beragam serta melodi yang kurang lincah serta tempo yang terbilang sedang walaupun banyak yang menggunakan tempo cepat. Musik orkestra bermula pada zaman ini ditandai dengan standarisasi ensemble melalui ukuran alat-alat msuiknya. Komposer-komposer pada zaman ini adalah (termasuk yang saya kagumi): Antonio Vivaldi, Claudio Monteverdi, Geroge Friedric Handel, Johann Pachelbel dan sang maestro Johann Sebastian Bach ( karyanya "Air" adalah favorite saya) . Perbedaan antara barok dan rokoko adalah, jika pada era baroque ornametn musik diserahkan pada pemusik itu, maka pada era rokoko ornamennya dituliskan.

5. Zaman Klasik (1750 -1820 M)

Istilah "zaman klasik" bukan berarti awal terbentuknya musik klasik, namun lebih tepatnya tahapan periode perkembangan musik klasik. Zaman ini sering juga disebut sebagai era klasik viennese dan wiener, sebab komposer-komposer zaman ini banyak yang berasal dari Italia (viena) dan jerman, sebut saja Franz Schubert, Wolfgang Amadeus Mozart dan muridnya Ludwig van Beethoven. Musik pada zaman ini lebih mantap dan seimbang, baik dari segi kontrol nada, proporsi musikal, dan moderasi. Struktur yang jelas dalam musik tidak seperti pada era baroque yang katanya membingungkan. Orkestra berkembang pesat, serta penggunaan piano menggantikan hapsicord menjadi salah satu alat musik utama dalam orkestra. Musiknya juga lebih ringan dengan melodi yang terkesan pendek dan homophonic. Era ini dikatakan telah menjadi elemen dasar perkembangan musik klasik yang sebenarnya. Karya-karya mozart dan beethoven contohnya masih dipelajari sampai sekarang (era komtemporer), contohnya sonata moonlight-nya Beethoven, yang dari semua karyanya dikatakan salah satu yang paling disukai di era-nya. Komposisi seperti "sonata" atau permainan solo dan "symphony" atau permainan orkestra lahir dan berkembang jelas pada era ini. Era ini berakhir ketika generasi mereka-mereka itu yang disebut sebagai generasi Viennese berakhir juga. Beethoven dikatakan adalah musisi transisi Klasik-Romantik. Ciri dari musik era ini adalah, ornamen musikal yang terbatas, transisi tempo acceleranco dan ritardando, transisi dinamik crescenco dan decrescenco, homofonik (tiga nada atau lebih dimainkan bersamaan) dan ritme yang sangat jelas.

6. Era Romantik (1815-1910M)

Disebut "romantik" bukan berarti adalah romantis atau galau karena percintaan, namun dikarenakan kejelasan komposisi musik pada era in yang lebih ekspresif dan kaya akan emosi pemain. Lihat saja karya-karya komposer jaman ini yang ditandai dengan intro yang lembut dan diakhiri dengan ending musik yang sangat Wow dan dramatis, serta terlihat dari transisi gerakan pada symphony karya Beethoven. Zaman klasik adalah zaman opera (drama musikal) dimana setiap cerita diiringi musik yang membawa suasana yang memuaskan. Orkestra berkembang pesat dan terlahirnya para virtuosso(pemusik handal) pada zaman ini yang ditandai dengan mahirnya mereka bermain piano dan biola/violin. Ciri-ciri musik klasik era romantik adalah; lebih ekspresif dan imajinatif, ornamen musikal(penghiasan musik) tidak ada, tidak seperti pada zaman klasik, melodi romantik lebih ekspresif dan panjang, harmoni dan tempo yang bervariasi, homophonic dan polyphonic. Para komposer era ini antara lain Frantz Lizt, F.J.L Mendelsson, dan Richard Wagner.

7. Era Modern Kontemporer

Sejarah musik klasik akhirnya sampailah pada abad ini. Era ini lebih menitik beratkan pengembangan dan perpanjangan teori dan teknik bermusik. ditandai dengan musikus akademia yang mulai menolak teori tonal tradisional, alat-alat musik apa saja yang dipakai (pemilihan alat musik), melodi dalam bermusik serta struktur musik seperti pada zaman sebelumnya. Mereka mulai mengembangkan teori komposisi musik baru atau "post-romantik". Era modern ditandai dengan munculnya aliran musik deperti impresionisme, ekspresionisme, serialisme, neo-klasik, serta musik-musik politik. Para komposernya adalah, diawali dengan Claude Debussy, serta musisi amerika mulai berdatangan seperti Charles Ives dan John Alden Carpenter.

Hal terbaik dari musik klasik adalah musik klasik menjadi elemen dasar dari semua musik di era selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati. Banyak sekali komposer di era setelah era klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orkestra musik seteleh 80 tahun kematiannya.



Sumber:

http://asybook.blogspot.co.id/2015/05/sejarah-singkat-musik-klasik.html 
https://s3.bukalapak.com/img/304699522/original/GROSIR%20DVD%20MUSIK%20klasik%20komplit%20-%20PALING%20LENGKAP%20DI%20INDONESAA.jpg
https://www.kaskus.co.id/thread/513725d18127cf237b000002/sejarah-musik-klasik/
https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_klasik

















Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: