Apa sih sebenarnya "Musik
Klasik" itu?
Sekilas dari kata
"klasik", kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik klasik itu
adalah musik lama atau musik jadul. Namun bukankah blues, reggae, jazz,
keroncong, juga musik lama? seperti pada sebagian pendapat masyarakat umum
tentang musik klasik yang khususnya, musik klasik adalah musik lama yang
berasal dari Eropa pada masa para komposer-komposer Eropa jaman dulu, seperti
Mozart, Vivaldi, Dvorak, Beethoven, Bach, dll. Jadi terdapat perbedaan musik
klasik dengan musik lainya misalkan alat musiknya, musik klasik menggunakan
alat musik seperti Harpsichord, Piano, Biola (Violin), Brass, Cello / Bass
Violin. Adapun Ciri-ciri dari musik klasik yaitu Didominasi oleh musik gesek
dan tiup, tidak menggunakan beat (drum-set) secara konstan dan tidak
menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni. Pemakaian akord 3 nada.
Musik klasik ini tercipta di
tanah eropa dan berkembang hingga kini, era musik klasik dapat dibagi menjadi
beberapa periode.
1. Era Yunani Kuno
Pada zaman ini, musik sebagai
alat hiburan, ritual keagamaan, perayaan, dll sudah ada bukan hanya di Yunani.
Sebagai contoh, pada zaman ini sudah dikenal adanya musik persia, musik india,
musik mesopotamia, musik mediterania, musik yahudi, musik romawi, musik
islam,dll. Namun, yang paling terkenal pada masa ini adalah musik Yunani. Alat
musik seperti lyre yang menjadi cikal bakal kecapi, aulos, dan khitana. Musik
klasik yang kita ketahui sekarang adalah hasil perkembangan dari musik Yunani
kuno ini, sama halnya dengan munculnya musik keagamaan barat.2. Musik Organum
1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi
dengan nada yang sama atau disebut dengan "Anum". Nada atas
dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh
laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf. Suara tinggi terbentuk
dari anak-anak atau wanita dan suara rendah dari laki-laki.
2. Abad Pertengahan
Zaman pertengahan diyakini
berawal dari runtuhnya kerajaan romawi sampai pada pertengahan abad 15. Pada
zaman ini, musik masih terbilang kurang kompleks, dimana ritme musik masih
bersifat monoritme dan monophonic walaupun akhirnya berkembang menjadi musik
polyphonic. Alat musik pada zaman adalah "flute kayu" sebagai induk
dari "flute modern" saat ini yang terbuat dari perak, ada juga model
recorder yang disebut "gemshorn" yang terbuat dari kayu juga. Abad
pertengahan adalah abad "kaku", dimana otoritas gereja memegang
kendali rakyat. Oleh karena itu, musik-musik "pengorbanan" banyak
tercipta misalnya adalah musik gregorian pada misa ibadat gereja, namun
walaupun demikian musik-musik sekuler juga tercipta yang biasanya dibawakan
oleh pemusik jalanan. Istilah-istilah musik seperti canon dan madrigal tercipta
pada era ini. Ada beberapa pemusik yang terkenal abad ini, antara lain : Pierre
de la Croix, Leonin, Perotin, dll.
3. Zaman Renaissance (Abad 15 -
17M)
Zaman renaissance atau zaman
"kelahiran kembali" membawa dampak yang besar terhadap pola pikir
masyarakat yang berontak terhadap kekakuan otoritas gereja pada masa abad
pertengahan. Pola pikir yang berpengaruh mulai masuk kepada tatanan
kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan tidak lepas musik, yang mana
membawa perkembangan musik pada tahap selanjutnya walaupun pada zaman ini,
musik tidak terlalu besar perkembangannya. Penulisan notasi musik yang saat ini
kita kenal dengan istilah "garis-garis pranada" sudah muncul pada
abad ini, sekaligus berbagai ornamentik musik yang membuat musik terasa lebih
bebas. Istilah-istilah yang sudah kita kenal sekarang seperti toccata, ballade,
mass dan prelude, sudah ada pada zaman ini. Sehingga genre-genre pada zaman ini
sudah membuat musik semakin meriah dan mengalami perkembangan. Alat-alat musik
yang lebih maju sudah tercipta pada zaman renaissance dan sampai sekarang juga
masih dipakai, seperti trumpet, harpa, viol, slide trumpet, rebana, flute dan
recorder. Beberapa pemusik yang terkenal pada zaman ini adalah Leonel Power,
Guillaume Dufay, Pierre de la Rue, dll.
4. Era Baroque & Rokoko
(1600-1750M)
Baroque adalah suatu istilah yang
bermakna " mutiara yang tak beraturan" telah memberi penamaan yang
tepat pada komposer-komposer pada zaman ini, hal itu dikarenakan pola musik
para komposer tersebut masih terbilang abstrak. Perkembangan dalam notasi musik
dan penggunaan alat musik yang lebih baik terlihat pada abad ini. Era barok
dapat juga disebut sebagai era "klasiknya musik barat" dan era dimana
musik mulai memegang peranan penting dalam opera. Istilah-istilah yang kita
ketahui seperti minuet, overtura, sarabande, sinfonia, serta lagu-lagu seperti
fugue, sonata dan concerto grosso sangat kental pada abad ini. Alat musik
seperti biola/violin, dan harpa dimainkan dengan baik pada zaman barok. Piano
belum berkembang pada zaman barok, namun induknya hapsicord telah menjadi alat
musik yang memegang peranan penting zaman ini. Musik-musik zaman barok terkenal
sangat polyphonic (dua nada atau lebih dimainkan bergantian), banyak terdapat
ornamentik pada musik, penanaman emosi pada karya musik tidak beragam serta
melodi yang kurang lincah serta tempo yang terbilang sedang walaupun banyak
yang menggunakan tempo cepat. Musik orkestra bermula pada zaman ini ditandai dengan
standarisasi ensemble melalui ukuran alat-alat msuiknya. Komposer-komposer pada
zaman ini adalah (termasuk yang saya kagumi): Antonio Vivaldi, Claudio
Monteverdi, Geroge Friedric Handel, Johann Pachelbel dan sang maestro Johann
Sebastian Bach ( karyanya "Air" adalah favorite saya) . Perbedaan
antara barok dan rokoko adalah, jika pada era baroque ornametn musik diserahkan
pada pemusik itu, maka pada era rokoko ornamennya dituliskan.
5. Zaman Klasik (1750 -1820 M)
Istilah "zaman klasik"
bukan berarti awal terbentuknya musik klasik, namun lebih tepatnya tahapan periode
perkembangan musik klasik. Zaman ini sering juga disebut sebagai era klasik
viennese dan wiener, sebab komposer-komposer zaman ini banyak yang berasal dari
Italia (viena) dan jerman, sebut saja Franz Schubert, Wolfgang Amadeus Mozart
dan muridnya Ludwig van Beethoven. Musik pada zaman ini lebih mantap dan
seimbang, baik dari segi kontrol nada, proporsi musikal, dan moderasi. Struktur
yang jelas dalam musik tidak seperti pada era baroque yang katanya
membingungkan. Orkestra berkembang pesat, serta penggunaan piano menggantikan
hapsicord menjadi salah satu alat musik utama dalam orkestra. Musiknya juga
lebih ringan dengan melodi yang terkesan pendek dan homophonic. Era ini
dikatakan telah menjadi elemen dasar perkembangan musik klasik yang sebenarnya.
Karya-karya mozart dan beethoven contohnya masih dipelajari sampai sekarang
(era komtemporer), contohnya sonata moonlight-nya Beethoven, yang dari semua
karyanya dikatakan salah satu yang paling disukai di era-nya. Komposisi seperti
"sonata" atau permainan solo dan "symphony" atau permainan
orkestra lahir dan berkembang jelas pada era ini. Era ini berakhir ketika generasi
mereka-mereka itu yang disebut sebagai generasi Viennese berakhir juga.
Beethoven dikatakan adalah musisi transisi Klasik-Romantik. Ciri dari musik era
ini adalah, ornamen musikal yang terbatas, transisi tempo acceleranco dan
ritardando, transisi dinamik crescenco dan decrescenco, homofonik (tiga nada
atau lebih dimainkan bersamaan) dan ritme yang sangat jelas.
6. Era Romantik (1815-1910M)
Disebut "romantik"
bukan berarti adalah romantis atau galau karena percintaan, namun dikarenakan
kejelasan komposisi musik pada era in yang lebih ekspresif dan kaya akan emosi
pemain. Lihat saja karya-karya komposer jaman ini yang ditandai dengan intro
yang lembut dan diakhiri dengan ending musik yang sangat Wow dan dramatis,
serta terlihat dari transisi gerakan pada symphony karya Beethoven. Zaman
klasik adalah zaman opera (drama musikal) dimana setiap cerita diiringi musik
yang membawa suasana yang memuaskan. Orkestra berkembang pesat dan terlahirnya
para virtuosso(pemusik handal) pada zaman ini yang ditandai dengan mahirnya mereka
bermain piano dan biola/violin. Ciri-ciri musik klasik era romantik adalah;
lebih ekspresif dan imajinatif, ornamen musikal(penghiasan musik) tidak ada,
tidak seperti pada zaman klasik, melodi romantik lebih ekspresif dan panjang,
harmoni dan tempo yang bervariasi, homophonic dan polyphonic. Para komposer era
ini antara lain Frantz Lizt, F.J.L Mendelsson, dan Richard Wagner.
7. Era Modern Kontemporer
Sejarah musik klasik akhirnya
sampailah pada abad ini. Era ini lebih menitik beratkan pengembangan dan
perpanjangan teori dan teknik bermusik. ditandai dengan musikus akademia yang
mulai menolak teori tonal tradisional, alat-alat musik apa saja yang dipakai
(pemilihan alat musik), melodi dalam bermusik serta struktur musik seperti pada
zaman sebelumnya. Mereka mulai mengembangkan teori komposisi musik baru atau
"post-romantik". Era modern ditandai dengan munculnya aliran musik
deperti impresionisme, ekspresionisme, serialisme, neo-klasik, serta
musik-musik politik. Para komposernya adalah, diawali dengan Claude Debussy,
serta musisi amerika mulai berdatangan seperti Charles Ives dan John Alden
Carpenter.
Hal terbaik dari musik klasik
adalah musik klasik menjadi elemen dasar dari semua musik di era selanjutnya.
Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati. Banyak sekali
komposer di era setelah era klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart
dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata
telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan
karya dari Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orkestra
musik seteleh 80 tahun kematiannya.
Sumber:
http://asybook.blogspot.co.id/2015/05/sejarah-singkat-musik-klasik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_klasik
0 comments: